MAMUJU – Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Barat, Dr. Nur Wahyunianti Dahri, S.E., M.M., memberikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan Mahasiswa Program Studi Manajemen dalam kegiatan “Bakti Sosial Pemberdayaan Mahasiswa” yang dilaksanakan pada Minggu, 4 April 2025.
Kegiatan ini berfokus pada aksi pelestarian lingkungan melalui pembersihan area publik dan pengumpulan sampah di sepanjang Jalan Arteri Pantai Mamuju.
Aksi ini digagas bersama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Manajemen sebagai wujud kepedulian ekologis sekaligus penguatan nilai-nilai sosial di kalangan mahasiswa.
Kegiatan ini dinilai selaras dengan visi Program Studi Manajemen yang berbasis ekodesain (ecodesign), yakni mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan dalam proses pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Dr. Nur Wahyunianti menegaskan bahwa keterlibatan aktif mahasiswa dalam isu lingkungan menjadi bukti nyata kontribusi akademik terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Kami melihat aksi ini sebagai implementasi langsung dari visi ecodesign yang diusung Prodi Manajemen. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berhenti sebagai program temporer, tetapi menjadi gerakan yang terus berkembang dan diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depan, Majelis Lingkungan Hidup PWM Sulbar siap membuka ruang kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat dan elemen mahasiswa untuk merancang program-program lingkungan yang lebih terstruktur dan berdampak luas.
Sementara itu, Al Gifary selaku Pimpinan Komisariat IMM Manajemen menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda pengabdian IMM yang mendorong mahasiswa untuk menjadi pelopor dalam aksi-aksi kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
“Bakti sosial ini tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga bumi. Kami akan terus berkomitmen menjadikan IMM sebagai wadah kader yang responsif terhadap isu-isu strategis, termasuk lingkungan hidup,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang sejalan, kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari sinergi berkelanjutan antara mahasiswa, persyarikatan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menjaga kelestarian lingkungan di Sulawesi Barat. (***)
Komentar