MAMUJU – Dalam upaya memperkuat kolaborasi antara organisasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan, Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MLH PWM) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan audiensi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Barat.
Audiensi yang dilaksanakan, Kamis 24 April 2025, membahas rencana kerja sama pengelolaan sampah di kawasan pesisir pantai dengan pendekatan ekodesain (ecodesign) yang berkelanjutan.
Delegasi dari MLH PWM Sulbar, yakni Ketua Majelis, Dr. Nur Wahyunianti Dahri, M.M, Bendahara, Muhammad Arsyad, S.Pd.I., M.M, dan diterima langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup, H. Zulkifli Manggazali, SE., M.Si. dan Sekretaris Dinas, Hj. Sy. Shadri Nuranti Sjarifuddin, SH., M.Si. s
Dalam forum diskusi yang berlangsung hangat, kedua belah pihak menjajaki model pengelolaan sampah pesisir berbasis ecodesign, yakni pendekatan desain ekologis yang tidak hanya menanggulangi masalah sampah, namun juga membangun ruang pesisir yang estetis, edukatif, dan memberdayakan masyarakat.
Muhammadiyah Hadir untuk Lingkungan
Ketua MLH PWM menekankan bahwa Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian bumi.
“Lingkungan adalah amanah Allah yang harus dijaga. Ini bagian dari dakwah bil hal, dakwah nyata dalam kehidupan,” ujarnya.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, MLH PWM Sulbar akan mendorong partisipasi aktif kampus dan sekolah-sekolah serta Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah di Sulawesi Barat untuk terlibat dalam program ini.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah akan diarahkan menjadi pusat pengembangan riset dan inovasi pengelolaan lingkungan, sedangkan sekolah-sekolah akan menjadi basis edukasi sejak dini untuk menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap sampah dan kebersihan pesisir.
Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan
Mahasiswa Muhammadiyah juga direncanakan menjadi motor penggerak perubahan melalui berbagai kegiatan edukatif, seperti kampanye lingkungan, pelatihan pengolahan sampah, hingga penerapan teknologi tepat guna.
“Kami yakin mahasiswa adalah agen perubahan yang mampu menjembatani ide-ide ekologis ke masyarakat,” ungkap Muhammad Arsyad.
DLH Siap Bersinergi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, H. Zulkifli Manggazali, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana kerja sama ini.
Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat sipil, khususnya kelompok muda dan komunitas keagamaan, dalam membangun budaya lingkungan yang sehat dan produktif.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat membentuk tim kerja bersama dan menyusun rencana implementasi program secara bertahap.
Salah satu fokus awal adalah kemungkinan pelaksanaan pilot project ecodesign di wilayah pesisir Mamuju yang telah mengalami beban pencemaran sampah cukup tinggi.
Dengan sinergi ini, diharapkan terwujud lingkungan pesisir yang bersih, tertata, dan menjadi contoh kawasan yang mengedepankan nilai ekologi, edukasi, dan estetika, sebagai wujud nyata dakwah Muhammadiyah untuk masa depan bumi yang lebih baik. (***)
Komentar