Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » RAGAM » Masjid Shiratal Mustaqiem, Wisata Masjid Bersejarah di Samarinda

Masjid Shiratal Mustaqiem, Wisata Masjid Bersejarah di Samarinda

  • account_circle Pro Indonesia
  • calendar_month Ming, 2 Apr 2023
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

Pada 2003, Shiratal Mustaqiem, yang dibangun pada 1881 menjadi pemenang dalam festival masjid bersejarah di Indonesia.

Biasanya pada momen ramadan, umat Islam berusaha untuk menambah ritual ibadahnya, salah satunya mengunjungi masjid yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangan agama Islam.

Terlepas dari pelbagai motivasi umat melakukan wisata sejarah, secara umum, aktivitas wisata masjid bersejarah sangat penting untuk dibudayakan dan dilestarikan karena dapat mendorong roda ekonomi masyarakat sekitar masjid.

Nah, salah satu masjid bersejarah yang patut dikunjungi karena sejarah panjang yang dimiliki adalah Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi tepatnya di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang.

Menengok kisah panjang berdirinya masjid dan perjuangan hingga menjadi masjid bersejarah, membuat Masjid Shiratal Mustaqiem cocok dijadikan lokasi wisata sejarah menjelang Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah. Diketahui, masjid Shiratal Mustaqiem yang dibangun pada 1881 juga pernah menjadi pemenang ke-2 dalam festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia, pada 2003.

Bagaimana sejarah pendirian masjid tersebut? Alkisah, mengutip dari laman kemendikbud.go.id, seorang ulama sekaligus pedagang muslim asal Pontianak bernama Said Abdurachman bin Assegaf dengan gelar Pangeran Bendahara datang ke Kesultanan Kutai pada 1880.

Said kemudian memilih kawasan Samarinda Seberang sebagai tempat tinggalnya. Langkah Said mendapat restu dari Sultan Kutai saat itu, yakni Aji Muhammad Sulaiman, setelah melihat ketekunan dan ketaatan Said Abdurachman dalam menjalankan syariat Islam.

Pada masa itu, Samarinda Seberang cukup dikenal sebagai daerah arena judi, baik sabung ayam pada siang hari ataupun judi dadu pada malam hari. Selain itu, peredaran minuman keras juga marak di kawasan Samarinda Seberang.

Situasi serupa itu kontan menimbulkan keresahan warga sekitar, karena bisa merusak citra Samarinda Seberang sebagai kawasan syiar Islam. Namun hampir tak ada warga kampung yang berani mengambil tindakan.

Sampai akhirnya, Pangeran Bendahara mendatangi mereka dan mengingatkan perlunya menjalankan syariat Islam. Pangeran Bendahara dan tokoh masyarakat setempat juga berunding untuk mencari jalan keluar agar Samarinda Seberang bersih dari aktivitas terlarang serupa itu.

Dalam perundingan disepakati, lahan seluas 2.028 meter persegi di sana akan didirikan masjid. Setahun kemudian, pada 1881, 4 (empat) tiang utama (soko guru) mulai dibangun oleh Said Abdurachman bersama warga.

Konon katanya, berdirinya empat tiang itu karena bantuan seorang nenek misterius yang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Kala itu, banyak warga yang tak mampu mengangkat dan menanamkan tiang utama.

Berkali-kali dilakukan, tetap saja gagal. Beberapa menit kemudian, datanglah seorang perempuan berusia lanjut. Dengan tenang dia mendekati warga yang sedang sibuk bekerja bergotong royong.

Nenek tadi langsung meminta izin kepada warga untuk mengangkat dan memasang tiang. Warga yang mendengar ucapan sang nenek, langsung tertawa. Namun, Said Abdurachman menunjukkan respons sebaliknya.

Said menyambut kedatangan sang nenek dan meminta warga untuk memperkenankan si nenek untuk melakukan apa yang diinginkannya. Oleh sang nenek, semua warga, termasuk juga Said Abdurachman, diminta kembali ke rumah masing-masing.

Keesokan harinya, setelah menunaikan salat Subuh, warga berbondong-bondong kembali mendatangi lokasi pembangunan masjid. Betapa terkejutnya mereka, karena keempat tiang utama masjid telah tertanam kokoh.

Bersamaan dengan itu, sang nenek pun didapati menghilang dari desa tersebut. Oleh Said Abdurachman dan tokoh masyarakat, pembangunan masjid pun dilanjutkan dan rampung pada 10 tahun mendatang.

Pada 1891, atau tepatnya 27 Rajab 1311 Hijriah, Sultan Kutai Adji Mohammad Sulaiman menjadi imam masjid pertama di Masjid Shiratal Mustaqiem. Dan setelah bangunan rampung, pada 1901 Henry Dasen, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda, memberikan sejumlah hartanya untuk pembangunan menara masjid berbentuk segi delapan, setinggi 21 meter.

Menara itu dapat dilihat oleh pengunjung karena menara itu berdiri tepat di belakang kiblat masjid. Yuk mulailah wisata masjid di seputaran Anda terlebih dahulu. Itu bagian memakmurkan masjid.

Penulis: Firman Hidranto

  • Penulis: Pro Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemda Prov Jabar Kembali Gelar KIJB Ratusan Inovasi Jabar Berkompetisi

    Pemda Prov Jabar Kembali Gelar KIJB Ratusan Inovasi Jabar Berkompetisi

    • calendar_month Jum, 10 Jun 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 84
    • 0Komentar

    KOTA BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB). KIJB 2022 akan menyaring ratusan inovasi dari pemda provinsi, kabupaten/kota, BUMD, serta BUMN dan lembaga kementerian yang berkantor di Jabar. KIJB 2022 adalah yang keenam kalinya diselenggarakan Pemda Provinsi Jabar. Tahun ini tema yang diangkat adalah Peningkatan Daya Saing Daerah Menuju […]

  • Mahasiswa UGM Terjun ke Sulawesi Barat, Dukung Pengabdian Lewat KKN-PPM 2025

    Mahasiswa UGM Terjun ke Sulawesi Barat, Dukung Pengabdian Lewat KKN-PPM 2025

    • calendar_month Ming, 29 Jun 2025
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 0
    • 0Komentar

    MAMUJU – SebanyakKAGAMA 110 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) diterjunkan ke Sulawesi Barat dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) tahun 2025. Mereka tersebar di empat lokasi berbeda untuk menjalankan pengabdian selama kurang lebih 50 hari. Empat tim yang terbentuk yakni Tim Kilau Karampuang di Desa Karampuang (29 mahasiswa), Tim Semarak Tobadak di […]

  • Gubernur Ridwan Kamil Terima Putri Indonesia di Gedung Pakuan

    Gubernur Ridwan Kamil Terima Putri Indonesia di Gedung Pakuan

    • calendar_month Sab, 17 Jun 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 0
    • 0Komentar

    KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil menerima kedatangan Putri Indonesia 2023 Farhana Nariswari Wisandana di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu (17/6/2023). Farhana yang merupakan perwakilan dari Jawa Barat 1 dalam kontestasi tersebut datang mengenakan busana Putri Indonesia lengkap dengan mahkota Borobudur. Dalam kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan kebanggaannya kepada Farhana karena telah mengharumkan nama Jawa […]

  • Gubernur Ridwan Kamil Apresiasi Progres Kemajuan Kota Sukabumi

    Gubernur Ridwan Kamil Apresiasi Progres Kemajuan Kota Sukabumi

    • calendar_month Sab, 1 Apr 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 13
    • 0Komentar

    KOTA SUKABUMI — Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-109 Kota Sukabumi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir dan mengapresiasi atas kemajuan dan berbagai prestasi membanggakan yang dicapai Pemda Kota Sukabumi. Pemda Provinsi Jabar pun selama lima tahun telah memberikan bantuan sekitar Rp244 miliar untuk Kota Sukabumi, yang terlihat secara fisik pembangunannya, di antaranya revitalisasi […]

  • Ridwan Kamil Apresiasi Kemajuan Pesantren Program OPOP, Tahun 2023 ditargetkan total diikuti 5.000 pesantren

    Ridwan Kamil Apresiasi Kemajuan Pesantren Program OPOP, Tahun 2023 ditargetkan total diikuti 5.000 pesantren

    • calendar_month Sab, 16 Apr 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 131
    • 0Komentar

    KABUPATEN BEKASI – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersilaturahmi di Pondok Pesantren Pink 03, salah satu Pesantren penerima bantuan Program One Pesantren One Product atau OPOP, di Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022). Pada kesempatan itu Gubernur mengapreasiasi keberhasilan pesantren yang dapat menghasilkan produk-produk unggulan dengan pemasaran yang kian luas. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menerangkan […]

  • Optimistis Pandemi Membaik, Ridwan Kamil:  Pembangunan Infrastruktur Digenjot

    Optimistis Pandemi Membaik, Ridwan Kamil:  Pembangunan Infrastruktur Digenjot

    • calendar_month Jum, 4 Mar 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 142
    • 0Komentar

    MAJALENGKA — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimistis tahun 2022 kondisi pandemi COVID-19 akan membaik. Dengan demikian, pihaknya bisa kembali fokus membangun infrastruktur yang selama dua tahun ini sempat terhenti akibat refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. ”Tahun 2022 ini, Insya Allah, kita bisa melewati pandemi ini,” ucapnya saat menghadiri Penutupan Pengajian Rutin Jumat Wage Pondok […]

expand_less