Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » RAGAM » Taman Nasional Betung Kerihun, Surga Hayati di Tapal Perbatasan

Taman Nasional Betung Kerihun, Surga Hayati di Tapal Perbatasan

  • account_circle Pro Indonesia
  • calendar_month Kam, 4 Mei 2023
  • visibility 18
  • comment 0 komentar

Sebagai destinasi wisata, Taman Nasional Betung Kerihun seluas 800.000 hektare, memiliki objek wisata alam yang eksotis.

Indonesia memiliki berbagai jenis keanekaragaman hayati yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Keanekaragaman tersebut merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia.

Kekayaan keanekaragaman hayati itu kini lebih mudah dinikmati, karena sebagian besar berada di dalam satu lokasi taman nasional. Dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwitasa, dan rekreasi.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa selain untuk pelestarian keanekaragaman hayati, tujuan pembangunan taman nasional juga untuk penelitian dan rekreasi. Agar pengelolaan taman nasional berjalan secara efektif dan optimal, diterapkanlah sistem pengelolaan zonasi.

Ada empat sistem zona dalam pengelolaan taman nasional, yaitu zona inti, zona rimba, dan zona perlindungan bahari untuk wilayah perairan, zona pemanfaatan, dan zona lain-lain yang terdiri dari zona tradisional, zona rehabilitasi, zona religi, budaya, dan sejarah, serta zona khusus. Pertanyaannya kemudian, Indonesia memiliki berapa taman nasional?

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan Indonesia memiliki 56 taman nasional. Dari total itu, sebanyak enam di antaranya merupakan bagian dari situs warisan dunia, sembilan taman bagian dari jaringan cagar biosfer dunia, dan lima taman merupakan lahan basah yang secara internasional dilindungi Konvensi Ramsar.

Nah, kali ini kenapa kita tak mencoba mengunjungi Taman Nasional Betung Kerihun yang juga dikenal dengan sebutan ‘surga di perbatasan Malaysia’. Benar, Betung Kerihun terletak di perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Secara administratif, Taman Nasional Betung Kerihun berlokasi di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Batas wilayah taman nasional di sebelah utara yaitu Serawak, Malaysia Timur, di sebelah selatan yaitu Provinsi Kalimantan Tengah, di sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sintang.

Sebagai destinasi wisata, taman nasional, kawasan seluas 800.000 hektare itu memiliki objek wisata yang menarik berupa alamnya yang eksotis. Tidak itu, pengunjung taman nasional ini bisa menikmati pelbagai jenis flora dan fauna endemik serta langka.

Di kawasan itu juga akan ditemui banyak bentang alam seperti sungai, gunung, bahkan budaya yang menjadi daya tarik tersendiri. Sebelum berlanjut ke pembahasan tentang keunikan dari taman nasional itu, sebaiknya pengunjung wajib mencari tahu soal informasi bagaimana menuju ke taman nasional tersebut.

Pengunjung sebaiknya terlebih dahulu mencari informasi, bahkan bila perlu melakukan registrasi ke pengelola taman nasional Betung Kerihun, yakni Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun yang berkantor di Jl Piere Tendean No. 100, Komplek Kodim 1206, Putussibau, Kalimantan Barat. Telepon +6256722282, Fax +6256721935.

Berikutnya adalah persiapan menuju lokasi taman nasional Betung Kerihun. Berlokasi di Kabupaten Putussiabau, Kalimantan Barat, untuk mencapai lokasi itu, pengunjung perlu pergi terlebih dahulu ke Pontianak.

Dari Pontianak, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan penerbangan ke kota Putussiabau. Selanjutnya perjalanan menggunakan boat dan menjelajahi aliran Sungai Kapuas, Sungai Sibau dan Sungai Mendalam selama lima jam.

Kawasan ini pertama kali ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai area konservasi alam dengan luas 600.000 hektare pada 1982. Sepuluh tahun kemudian, luas kawasan berubah menjadi 800.000 hektare pada 1992 dan statusnya berubah menjadi taman nasional.

Sebagai taman nasional yang berbatasan dengan Malaysia, Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga kelestarian taman nasional itu. Oleh karena itu, kedua negara sepakat mengajukan permohonan secara resmi kepada UNESCO pada Februari 2004. Tujuannya agar lembaga itu mengakui wilayah konservasi tersebut sebagai salah satu situs warisan dunia.

Taman nasional ini memiliki iklim tropis dengan temperatur udara antara 21°-29° Celcius. Ketika musim penghujan, kawasan ini kerap mengalami banjir, tetapi ketika musim kemarau aliran air menjadi sedikit terhambat. Sementara itu, aliran air yang dimiliki sangatlah banyak yaitu sekitar ratusan sungai kecil dan besar, terutama sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas.

Tipe ekosistem di kawasan taman nasional ini terbagi menjadi delapan jenis. Di antaranya, ekosistem hutan dipterocarpaceae (tumbuhan kayu tropis) dataran rendah atau low land dipterocarp forest.

Berikutnya, taman itu juga merupakan ekosistem hutan bukit dipterocarpaceae, species hutan kayu yang banyak terdapat di daerah tropis, dan ekosistem hutan aluvial atau alluvial forest. Ada pula ekosistem hutan sekunder tua atau old secondaiy forest, ekosistem hutan rawa atau swamp forest, ekosistem hutan gunung atau montane forest, ekosistem hutan berkapur limestone forest, dan ekosistem hutan sub-gunung atau sub-montane forest.

Sebagai kawasan hutan tropis primer, Taman Nasional Betung Kerihun mempunyai peran yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup aneka jenis fauna. Oleh sebab itu, kawasan ini tidak hanya kaya akan keanekaragaman flora, melainkan juga memiliki berbagai jenis fauna. Flora dan fauna tersebut sebagian adalah jenis endemik bahkan langka.

Beberapa spesies tumbuhan endemik di wilayah ini antara lain Amyxa pluricormis yang merupakan tumbuhan unik satu-satunya di dunia (kerabat pohon gaharu dan memiliki marga sendiri), Castanopsis inermis, Neo uvaria, Shorea peltata, Chisocheton caulifloris, Eugenia spicata, Lithocarpus phillipinensis, Acuminatissima, dan juga pisang musa.

Selain itu, kawasan ini diketahui memiliki 89 spesies anggrek. Begitu juga kelompok mamalia sebanyak 48 spesies. Di antaranya adalah sambar (Cervus sp.), kelinci (Tragulus napu), berang-berang (Lutra sumatrana), harimau dahan (Muntiacus muntjak), dan kijang emas (Mutiacus atherodes),

Sementara itu, taman nasional itu juga memiliki lebih dari tujuh spesies primata yang dapat dijumpai, seperti tarsius (Tarsius bancanus), hout (Presbytis frontata), kelempiau (Hylobates muelleri), seaman (Presbytis rubicunda), orangutan Borneo (Pongo pygmaeus), Macaca fascicularis, dan Macaca nemestrina.

Tentu masih banyak lagi keunikan yang dimiliki taman nasional itu, seperti kegiatan wisata alam sampai wisata budaya. Wisata budaya misalnya, pengunjung dapat menjumpai berbagai kebudayaan khas masyarakat Dayak Kayaan.

Dari masyarakat Dayak Kayaan, pengunjung bisa menyaksikan pakaian etnik khas Dayak. Begitu juga kesenian (tari, musik, dan nyanyian), dan makanan serta minuman tradisional serta pembuatan Mandau dan seni tato.

Penulis: Firman Hidranto

  • Penulis: Pro Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gubernur Ridwan Kamil Luncurkan Forum Diaspora Jawa Barat

    Gubernur Ridwan Kamil Luncurkan Forum Diaspora Jawa Barat

    • calendar_month Jum, 9 Jun 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 15
    • 0Komentar

    KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami meluncurkan Forum Diaspora Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (9/6/2023). Forum Diaspora Jabar merupakan platform dialog yang memfasilitasi dan mendorong kolaborasi menuju Indonesia Maju 2045 melalui Visi  “Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”. Forum ini juga sebagai platform komunikasi yang menghubungkan berbagai potensi kekuatan […]

  • RPP DBH Sawit sebagai Instrumen Percepatan Pembangunan Daerah

    RPP DBH Sawit sebagai Instrumen Percepatan Pembangunan Daerah

    • calendar_month Jum, 14 Apr 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 14
    • 0Komentar

    JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin menyampaikan dukungan terhadap Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Dana Bagi Hasil Perkebunan Sawit. Menurutnya, hal itu sebagai instrumen untuk dorong percepatan pembangunan daerah. “DBH ini menjadi salah satu terobosan dalam UU HKPD yang sudah sangat dinantikan kehadirannya, terutama bagi daerah penghasil komoditas sawit. Maka, kami dari […]

  • Junda Maulana Jadi Pelaksana Tugas Asisten II Setda Sulbar

    Junda Maulana Jadi Pelaksana Tugas Asisten II Setda Sulbar

    • calendar_month Sel, 8 Apr 2025
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 20
    • 0Komentar

    MAMUJU – Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga menyerahkan Surat Perintah Sebagai Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar, kepada Junda Maulana. Penyerahan berlangsung di Ruang Kerja Wagub Sulbar, Selasa 8 April 2025. Pengisian jabatan ini ini bertujuan untuk memperlancar tugas pemerintahan guna mengoptimalkan pelayanan sehingga hasilnya memberikan manfaat bagi masyarakat. […]

  • 540 Tahun Kota Bogor, Uu Ruzhanul Ajak Pemkot Selaraskan Misi Juara Lahir Batin

    540 Tahun Kota Bogor, Uu Ruzhanul Ajak Pemkot Selaraskan Misi Juara Lahir Batin

    • calendar_month Jum, 3 Jun 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 109
    • 0Komentar

    KOTA BOGOR – Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-540 Kota Bogor, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Bogor, Jumat (3/6/2022). “Atas nama Pemerintah Daerah Provinsi dan juga masyarakat Jawa Barat, saya mengucapkan selamat HUT ke- 540 Kota Bogor. Mudah-mudahan Kota Bogor yang dipimpin […]

  • Sandeq Silumba 2025 Disiapkan Tembus Kalender Event Internasional

    Sandeq Silumba 2025 Disiapkan Tembus Kalender Event Internasional

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 9
    • 0Komentar

    JAKARTA — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus mematangkan persiapan Sandeq Silumba 2025 agar dapat menjadi agenda wisata berskala internasional. Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK), menyampaikan komitmen tersebut saat bertemu Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Luh Enik Ermawati, di Jakarta, Rabu (6/8/2025). “Kami ingin Sandeq Silumba bisa menjadi event internasional di tahun 2027. Untuk […]

  • Ridwan Kamil: Arus Mudik Bawa Berkah Ekonomi Pelintasan

    Ridwan Kamil: Arus Mudik Bawa Berkah Ekonomi Pelintasan

    • calendar_month Jum, 6 Mei 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 99
    • 0Komentar

    KABUPATEN BANDUNG – Selama arus mudik dan balik Lebaran 2022, ekonomi pelintasan ikut meningkat. Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat singgah di sentra penjualan kerupuk kulit pinggir jalan di kawasan lingkar luar Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (6/5/2022). ”Alhamdulillah dalam kepadatan arus mudik dan balik Lebaran ini, ekonomi pelintasan mengalami kenaikan. Berkah mudik […]

expand_less