MAMUJU – Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) Dr. H. Muh. Tahir, M.Si. menekankan pentingnya akreditasi institusi. Baik akreditasi perguruan tinggi maupun akreditasi program studi.
Untuk maksud tersebut, dalam menghadapi proses akreditasi, Muh. Tahir mengingatkan tiga hal yang perlu segera dievaluasi.
Tiga hal yang dimaksudkan yakni, evaluasi pelaksanaan akreditasi institusi, evaluasi pelaksanaan semester ganjil, dan evaluasi sarana dan prasarana.
“Ada program studi yang sudah melaksanakan akreditasi dan alhamdulillah hasilnya Baik Sekali untuk Prodi Manajemen. Semoga akreditasi Program Studi Pascasarjana Manajemen Unimaju yang kini terakreditasi Baik dapat meningkat terakreditasi Baik Sekali,” ujarnya.
Tahapan akreditasi program studi meliputi evaluasi data dan informasi, penetapan peringkat akreditasi, pemantauan dan evaluasi peringkat akreditasi.
Walau belum dilaksanakan final test semester ganjil, namun Muh. Thahir sudah mengingatkan untuk melakukan evaluasi khususnya persiapan pelaksanaan final test. Tujuannya agar pelaksanaan final test lebih baik dari pelaksanaan sebelumnya.
Evaluasi sarana dan prasarana juga sangat penting untuk menunjang akreditasi institusi dan program studi.
Penegasan tersebut disampaikan pada Pengajian Bulanan yang dilaksanakan Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPP-AIK) Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju).
Pengajian bulanan Universitas Muhammadiyah Mamuju, dilaksanakan di Aula Kampus II Unimaju, Jalan H Baharuddin Lopa, Mamuju, Selasa 15 Januari 2025.
Pengajian kali ini dirangkaikan dengan doa dan dzikir bersama demi suksesnya akreditasi Prodi Pascasarjana Manajemen Unimaju yang akan dilaksanakan tanggal 16-17 Januari 2025.
Pengajian diikuti seluruh Pimpinan, Pengelola, Civitas Akademika dan Dosen Universitas Muhammadiyah Mamuju serta Oganisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Mamuju Ustadz Muhammad Rivai, S.Pd.I., M.Pd.I. membawakan ceramah dengan judul “Meraih Kesuksesan dengan Rahmat dan Kasih Sayang Allah Azza Wajalla”.
Menurutnya, Allah SWT akan memberikan balasan atas apa yang diperbuat hamba-Nya. “Allah akan menyempurnakan balasan kebaikan kta di akhirat. Sebaliknya Allah juga akan memberikan balasan keburukan kita di akhirat” ujanya.
Untuk itu, kata Ustadz Rivai dalam menjalankan roda kehidupan di dunia, seseorang harus berusaha secara bathiniah. Minimal dengan selalu berdo’a.
“Kita harus meyakini kekuatan do’a. Kita tidak boleh mengenyampaikan kekuatan doa,” ujarnya.
Ustadz Rivai juga menyarankan untuk bertawassul dan menjadikannya sebagai wasilah atau perantara.
“Boleh bertawassul kepada ulama yang masih hidup. Tapi jangan bertawassul kepada orang yang sudah meninggal,” tegasnya.
Bertawassul juga dapat dilakukan dengan perantara Asmaul Husna, yakni berdoa dengan menyebut Asmaul Husna.
Terakhir, kata dia, bertawassul dapat dilakukan dengan perantara amal saleh. (***)
Komentar