Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » KESEHATAN » Waspada Cacar Monyet: Gejala, Penyebaran dan Upaya Penanganan

Waspada Cacar Monyet: Gejala, Penyebaran dan Upaya Penanganan

  • account_circle Pro Indonesia
  • calendar_month Kam, 29 Agu 2024
  • visibility 14
  • comment 0 komentar
Wabah cacar monyet atau Mpox kembali mencuat, namun Indonesia berhasil menangani mayoritas kasus dengan cepat. Dengan 87 dari 88 pasien sudah sembuh, penting bagi kita untuk tetap waspada dan memahami langkah-langkah pencegahan yang efektif.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan data terbaru yang dikonfirmasi per Sabtu, 17 Agustus 2024 terkait penyebaran wabah penyakit cacar monyet (Mpox) di tanah air.  Indonesia relatif mampu melakukan penanganan atas persoalan kedaruratan kesehatan publik versi WHO tersebut. Dari temuan 88 kasus, sebanyak 87 kasus di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Adapun tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari 2022 hingga 2024, menurut Yudhi, terbanyak terjadi pada Oktober 2023. “Dari 54 kasus ini seluruhnya varian Clade IIB. Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual,” kata Yudhi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Adapun kasus-kasus itu, katanya, sebanyak 59 tersebar di DKI Jakarta, 13 di Jawa Barat, 9 di Banten, 3 di Jawa Timur, 3 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan 1 di Kepulauan Riau (Kepri). Yudhi mengatakan sebanyak 54 dari 88 kasus itu memenuhi kriteria untuk Whole Genome Sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.

Dalam kesempatan itu, dia menyebutkan, terdapat dua Clade Monkeypox (Mpox) virus, yakni Clade I berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin) dengan subclade 1a. Menurutnya, subclade 1a ini memiliki angka fatalitas (CFR) lebih tinggi daripada clade lain dan ditularkan melalui beberapa mode transmisi.

Sementara itu, lanjutnya, subclade 1b ditularkan sebagian besar dari kontak seksual dengan CFR 11 persen. Berbeda dengan Clade I, kata dia, Clade II berasal dari di Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb dengan CFR 3,6 persen. Clade II memiliki CFR rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari kontak seksual pada saat wabah pada 2022.

Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual. Dia menyebut bahwa hubungan seksual antara sesama lelaki berisiko besar menularkan penyakit itu.

Yudhi pun mengimbau, masyarakat untuk menggunakan masker medis jika merasa tidak sehat. Jika muncul gejala seperti ruam bernanah atau keropeng pada kulit, segera periksa ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.

Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya pencegahan, antara lain, surveilans di seluruh fasilitas kesehatan, melakukan penyelidikan epidemiologi bersama komunitas dan mitra HIV/AIDS, menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional untuk pemeriksaan Mpox, serta melakukan pemeriksaan WGS.

Dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Prasetyadi Mawardi mengatakan, varian Mpox Clade I, baik 1a maupun 1b, belum terdeteksi di Indonesia. Sejak 2022 hingga saat ini varian yang ditemukan di Indonesia adalah varian Clade II.

“Clade I memang menurut refleksi angka fatalitas rate-nya relatif lebih tinggi dibanding Clade II, terus kemudian varian ini biasanya disebabkan oleh kontak erat, tidak melulu seksual kontak,” ucapnya.

Oleh karena itu Prasetyadi mengimbau kepada siapa pun yang dicurigai terinfeksi Mpox dan muncul gejala untuk tidak memencet dan menggaruk lesi di kulit, dan sebaiknya membiarkan lesi tersebut. Sebab, lesi tersebut, baik yang basah maupun yang sudah mengering, berisiko menularkan virus.

“Pasien juga tidak boleh berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Apabila terdapat benjolan atau bintil dan mengalami luka atau erosif, sebaiknya segera diberi obat,” ucapnya.

 

Respons Internasional Terkoordinasi

Diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa berdasarkan naiknya kasus cacar monyet di Kongo dan sejumlah negara Afrika, penyakit itu ditetapkan sebagai kegawatdaruratan kesehatan publik berskala internasional, sesuai Regulasi Kesehatan Internasional (IHR) 2005. Dikutip dari laman resmi WHO di Jakarta, akhir pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa penyebaran cacar monyet berisiko menyebar lebih luas sampai ke luar Afrika.

“(Mengingat) wabah grup cacar monyet di Kongo dan negara-negara lain di Afrika, jelas bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan guna menghentikan wabah-wabah ini dan menyelamatkan banyak nyawa,” kata Tedros.

Dia menjelaskan, pihaknya mengambil keputusan tersebut setelah para ahli independen dari Komite Kegawatdaruratan IHR bertemu untuk mengulas data dari WHO. Selanjutnya, ujarnya, mereka akan mengumumkan hasil pertemuan dengan komite tersebut dan memberikan rekomendasi sementara bagi negara-negara lain.

Dia menjelaskan bahwa pada bulan lalu, lebih dari 100 kasus cacar monyet klad 1b telah dikonfirmasi di laboratorium, dan kasus-kasus tersebut dilaporkan dari empat negara tetangga Kongo yang tidak pernah melaporkan penyakit itu sebelumnya.

Para ahli, katanya, meyakini angka kasus tersebut bisa lebih tinggi, karena kasus-kasus yang memiliki kecocokan secara klinis belum dites. Tedros menambahkan, ini adalah kali kedua penyakit tersebut ditetapkan sebagai situasi kegawatdaruratan.

Pada Juli 2022, cacar monyet ditetapkan sebagai situasi kegawatdaruratan kesehatan publik berskala internasional, yang tersebar secara cepat melalui kontak seksual, di sejumlah negara.

Cacar monyet dilaporkan di Kongo lebih dari satu dekade, dan selama 10 tahun itu, kasusnya selalu naik. Dia melaporkan bahwa tahun lalu, kasusnya naik secara signifikan, dan pada 2024 terdapat 15.600 kasus dan 537 kematian, lebih dari total pada tahun lalu.

Pada minggu lalu, Tedros mencanangkan proses penggunaan vaksin darurat untuk cacar monyet, sebagai upaya memberikan akses ke vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah yang belum mengajukan persetujuan regulasi nasional.

WHO juga terus berkolaborasi dengan negara-negara dan produsen vaksin untuk donasi vaksin, serta berkoordinasi dengan jaringan penanganan medis untuk memfasilitasi akses ke vaksin, diagnosis, dan alat-alat kesehatan lainnya. (ind.go,id)

  • Penulis: Pro Indonesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Proses Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz Akan Terus Dilakukan Meski perwakilan keluarga di Swiss harus pulang ke Indonesia

    Proses Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz Akan Terus Dilakukan Meski perwakilan keluarga di Swiss harus pulang ke Indonesia

    • calendar_month Sen, 6 Jun 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 115
    • 0Komentar

    KOTA BANDUNG — Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad menyampaikan bahwa pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, di Sungai Aare, Swiss, akan tetap berlangsung meski perwakilan keluarga Gubernur Jabar pulang ke Indonesia. Hal itu dikatakan Muliaman ketika menanggapi proses pencarian apabila pihak keluarga yang sekarang berada di […]

  • Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan Konsumen

    Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan Konsumen

    • calendar_month Sel, 2 Apr 2024
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 10
    • 0Komentar

    JAKARTA – Inisiatif pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial, yang digelar pada 9-24 Maret 2024 mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen. Sebanyak 13.400 ribu pengunjung menyatakan ketertarikannya pada program-program yang ditawarkan, dengan potensi nilai transaksi mencapai Rp 76,1 miliar. Tumbuh by Astra Financial merupakan inovasi teknologi layanan keuangan digital Astra Financial […]

  • Resmi Dibuka, Apresiasi Menpora karena Antusiasme Tinggi

    Resmi Dibuka, Apresiasi Menpora karena Antusiasme Tinggi

    • calendar_month Ming, 2 Jul 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 16
    • 0Komentar

    KABUPATEN BANDUNG – Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) VII/2023 resmi dibuka di Stadion si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (2/7/2023) malam. Fornas digelar 2-9 Juli 2023 di tiga daerah Jabar yakni Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Bekasi. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut membuka Fornas bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo […]

  • Jawa Barat Raih Opini WTP  Ke-12 dari BPK RI

    Jawa Barat Raih Opini WTP Ke-12 dari BPK RI

    • calendar_month Sen, 15 Mei 2023
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 11
    • 0Komentar

    KOTA BANDUNG — Pemda Provinsi Jawa Barat mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang ke-12 kalinya dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar Tahun Anggaran 2022. Dengan meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) menurut Gubernur Ridwan Kamil menandakan bahwa pembangunan di Jabar selalu akuntabel dan transparan sehingga selama lima tahun […]

  • Salim Mengga Terima Audiensi Balai Pelestarian Kebudayaan

    Salim Mengga Terima Audiensi Balai Pelestarian Kebudayaan

    • calendar_month Jum, 11 Apr 2025
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 9
    • 0Komentar

    MAMUJU – Menindaklanjuti Surat Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon soal pembentukan Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 18, Muhammad Tang melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) Sulbar, Salim S Mengga. Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga menceritakan perjalanan panjang peradaban di Sulbar, khususnya di wilayah Kalumpang, Kabupaten […]

  • Bertemu Ridwan Kamil, Pemerintah Swiss Tekankan Pencarian Eril Jadi Prioritas

    Bertemu Ridwan Kamil, Pemerintah Swiss Tekankan Pencarian Eril Jadi Prioritas

    • calendar_month Kam, 2 Jun 2022
    • account_circle Pro Indonesia
    • visibility 87
    • 0Komentar

    BERN — Kepala Protokol Kementerian Luar Negeri Swiss, Duta Besar Beatrice Schaer menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Ridwan Kamil pada Rabu (1/6/2022). Turut mendampingi Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad. Dilansir https://kemlu.go.id/bern, Duta Besar Schaer menekankan dukungan penuh Pemerintah Swiss atas upaya pencarian putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, […]

expand_less