Prof. Irfan Idris: Kearifan Lokal Dapat Mencegah Terorisme dan Radikalisme

MAMUJU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI melaksakan Monitoring Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Barat.

Monitoring dipimpin Direktur Pencegahan BNPT RI, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A.
Berlangsung di Hotel Matos Mamuju, Rabu 3 September 2025.

Ketua FKPT Sulbar Muhammad Sahlan, S.Ag., M.A.P. dalam laporannya menyampaikan sejumlah capaian kegiatan yang telah dilaksanakakan. Baik kegiatan mandatori dari BNPT maupun kegiatan internal FKPT Sulbar.

Untuk tahun 2025, FKPT Sulbar telah merampungkan agenda audiensi dengan sejumlah stakeholder. Yakni audiensi dengan Gubernur Sulbar, Kajati Sulbar, Kapolda Sulbar, Kepala BIN Sulbar dan Kakanwil Kemenag Sulbar.

FKPT Sulbar juga telah membangun kerjasama dengan sejumlah pihak, yakni Kanwil Kemenag Sulbar dan Radio Republik Indonesia (RRI) Mamuju.

Untuk Kanwil Kemenag Sulbar, FKPT Sulbar membangun kerjasama penyebaran informasi melalui podcast. Sementara dengan RRI kegiatan dilakukan melalui dialog interaktif secara langsung.

FKPT Sulbar juga akan membangun kerjasama dengan TVRI Sulbar dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar dalam upaya penyebaran informasi dan pencegahan terorisme dan radikalisme.

Adapun kegiatan mandatori BNPT yang telah dilaksanakan FKPT Sulbar yakni webinar secara hybrid dengan tema “Goresan Cinta untuk Memperkuat Ketahanan Nasional dalam Pencegahan Radikalisme danTerorisme Melalui FKPT Sulbar”.

Pada bidang pengkajian, FKPT Sulbar telah mengikuti Coaching Indeks Resiko Terorisme (IRT). Selanjutnya merekrut tenaga enumerator untuk melakukan pengambilan data pada sejumlah daerah.

Adapun bidang pemuda dan pendidikan bersama bidang perempuan dan anak akan melakukan kegiatan bersama pada akhir bulan September ini.

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Suara Damai Nusantara (Sudara). Bentuk kegiatan berupa pergelaran budaya dan baca puisi. Kegiatan ini diperuntukkan kepada pelajar SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.

Prof Irfan Idris saat melakukan monitoring mengawali arahannya dalam menyikapi kondisi tanah air saat ini. Ia mengimbau agar masyarakat menjaga keutuhan bangsa dan negara.

“Bangsa Indonesia harus menjaga keutuhan NKRI. Chaos perlu dihindari,” tegasnya.

Khusus untuk kepentingan monitoring, Prof. Irfan Idris menegaskan pentingnya mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, perkuat audiensi, dan membahas isu-isu terkait terorisme dan radikalisme.

Menurut Prof. Irfan Idris, berbagai upaya dapat dilakukan dalam upaya pencegahan terorisme dan radikaliame. Salah satunya adalah penguatan kearifan lokal.

“Mandar terkenal dengan kearifan lokal Sipamanda. Orang mandar selalu ingin saling menguatkan,” ujarnya. (***)

Komentar